Bimbingan Mitigasi Kebencanaan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Bimbingan Mitigasi Kebencanaan Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial

Kegiatan Bimbingan Mitigasi Kebencanaan Bagi Mahasiswa Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini mendapatkan respon positif dari peserta. Hal ini terbukti dari terpenuhinya target peserta yang hadir baik secara online maupun offline.

Pembukaan kegiatan secara resmi disampaikan oleh Plt. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung, Dr. Muhammad Muhtadi Ashar, M.Ag. Plt. Dekan FTIK menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan luring rintisan. Kegiatan ini merupakan sebuah kegiatan yang memang harus direspon positif oleh semua pihak. Hal ini tidak lepas dari letak geografi Indonesia dan  juga perkembangan situasi sosial, dimana kedua hal ini rentan dengan bencana. Melalui kegiatan ini diharpakan mahasiswa memiliki kompetensi yang sangat baik mulai dari tindakan preventif sampai dengan saat terjadi bencana.

Sesi berikutnya penyampaian materi oleh narasumber. Narasumber I, Bapak Lettu Infanteri Iskak Sukarman dari Yonif Reader 500 Sikatan. Beliau menyampaikan bahwa penting sekali bagi generasi pelajar memiliki pemahaman yang sangat baik berkaitan dengan bela negara serta latar bekangnya. Bela negara memiliki berbagai macam bentuk. Berbagai bentuk aktifitas bela negara memiliki kualitas yang sama. Hal terpenting dalam pelaksaan kegiatan bela negara berupa keseriusan pada diri anak bangsa. Bela negara menjadi penting untuk dilakukan mengingat berbagai ancaman yang di alami oleh negara Indonesia. Selain itu juga menyampaikan tentang tujuan negara, sifat, fungsi. Dan yang terakhir ditutup dengan efek negative dan positif atas pertahanan negara dan lemah.

Materi kedua disampaikan oleh narasumber II, Bapak Mokhamad Sodik. Meteri yang disampaikan oleh narasumber kedua ini berkaitan dengan apa saja yang harus dilakukan ketika kerjadi bencana di Gedung yang tinggi. Selain itu juga menunjukkan dan menjelaskan beberapa alat yang biasa digunakan dalam menghadapi bencana Gedung. Penggunaan alat-alat tersebut juga disampaikan secara jelas dan lugas. Selain itu juga menyampaikan beberapa hal yang tidak boleh dilakukan terhadap alat-alat tersebut. Tujuannya agar tidak merusak kualitas dari alat-alat yang ada.

Materi ketiga disampaikan oleh narasumber Budianto, Ahmad Samsuri dan Imam Kahfi. Ketiga pemateri ini merupakan satu TIM dalam praktek vertical rescue. Dalam pelaksanaannya setiap peserta diharuskan turun Gedung dengan menggunakan peralatan yang telah disediakan oleh TIM. Pada tahapan persiapan mahasiswa peserta kegiatan di damping langsung dan secara ketat oleh TIM. TIM akan memastikan peralatan telah terpasang dengan benar. Pada praktek turun Gedung mahasiswa terus mendapatkan arahan seperti harus membuka lebar kakinya, melakukan hentakan kaki serta secara bertahap melepaskan pegangannya pada tali. Dalam prakteknya ada beragam kecakapan mahasiswa mulai dari yang lancer melakukan turun Gedung sampai juga ada yang terhambat. Hal ini tidak lepas dari pengalaman dan kondisi psikologis setiap mahasiswa.

Materi Keempat disampaikan oleh Syamsul Bachri, S.Si., M.Sc., Ph.D. Pemateri yang satu ini berasal dari akademisi yang memang telah memiliki banyak pengalaman dalam penelitian kebencanaan. Penyampaian materi diawal dengan menjelaskan letak gegorafis Indonesia yang memang rawan bencana. Kompleksitas problem yang dihadapi orang ketika pasca bencana membutuhkan tindakan yang komperehensif. Jangan sampai mengatasi dengan mendapatngkan masalah baru dikemudian hari. Semua harus melalui data yang akurat dan pertimbangan yang matang. Tujuannya agar masyarakat yang terdampak bencana dapat betul-betul bangkit dari keterpurukan.

Materi Kelima disampaikan oleh Sudarmanto, S.Sos., M.M.B. Penyempaian materi diawali dengan dasar pembentukan forum PRB. Kemudian,  dilanjutkan tentang peran PRB yakni memastikan pembangunan di semua level berbasis PRB dan Memastikan kebijakan yang diambil dapat mengurangi risiko bencana dan tidak menambah risiko bencana baru, serta mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Disamping itu tujuan dan fungsi dari forum PRB juga tak luput dari perhatian. Materi dilanjutkan dengan materi kontigensi. Penyampaian materi dimulai dari kerangka konseptual, fungsi, rencana kedaruratan, Hierarki rencana kedaruratan, proses, dan tahapannya.

Materi Keenam disampaikan oleh Mohammad Mambaus Suud, M.Sc. Pemateri yang tekahir menyampaikan tentang berbagai jenis bencana yang memungkinkan terjadi di Indonesia. Identifikasi jenis bencana dimulai dari kacamata sejarah sampai dengan kontemporer. Selain itu mahasiswa juga diberi bekal terkait dengan dampak dan resiko. Pamateri tekhir ini mengakhiri pembicaraanya dengan perencanaan evakuasi dan tindakan tanggap darurat. Mahasiswa diajak untuk praktik langsung membuat peta konsep terkait dengan evakuasi dan tindakan tanggap darurat.